Racun Arsenik

Pada kesempatan ini, saya kepingin posting artikel yang berhubungan sama racun lagi (racun terus..... =.=) , hehe.......

            Setelah pada kesempatan sebelumnya saya posting racun sianida, kali ini saya memosting ‘temannya’ , yang sama-sama meamtikan, yakni racun arsenik.

            Perlu diketahui sebelumnya, racun arsenik merupakan racun yang membunuh aktivis HAM kita, Munir. Iah, arsenik mungkin dipilih karena jika dibandingkan dengan sianida, arsenik daya bunuhnya luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.

            Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu. Selain digunakan pada keris, untuk membunuh arsenik biasanya dicampurkan dalam makanan, hal ini cukup efektif, karena sifat arsenik sendiri. Yakni, ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Sehingga, sasaran yang akan diracuni tidak akan sadar bahwa makanannya telah dicampuri arsenik, yang mempunyai aroma yang sama dengan bawang putih. Arsenik menyusup lewat makanan, menyerang sistem pencernaan sehingga sasaran mati seolah-olah seperti karena shok. Ini berbeda dengan sianida, yang pada pemeriksaan funduskopi akan meninggalkan warna merah terang pada arteri dan vena retina karena rendahnya penghantaran oksigen untuk jaringan.

            Arsenik dapat membentuk senyawa Timbal biarsenat (PbHAsO₄), yang digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.

            Credits to:

·         http://id.wikipedia.org/wiki/Arsenik

Related Posts by Categories